LAPORAN
PENGAMATAN OSMOSIS
PADA
KENTANG
KELAS
XI IPA 2
KELOMPOK
BETA
SANIA
FAISHAL
RIZQI IRFANDI
NOVIANA
ELLITA PUTRI
SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR
LAMPUNG TENGAH
2016
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Tujuan
Pengamatan
·
Mendeskripsikan
Proses Osmosis
BAB
II
TEORI
DASAR
OSMOSIS
Osmosis adalah
perpindahan molekul air melalui selaput semipermiabel selektif dari bagian yang
lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus
oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan
sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat
secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat
menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui
membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih
pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa
sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat
terlarut itu sendiri.
Osmosis
adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena
ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luarsel
·
Osmosis
Proses terjadinya
osmosis, melalui simulasi komputer
Efek perbedaan larutan
terhadap sel darah
Sel tumbuhan dalam
beberapa lingkungan berbeda
Faktor
yang mempengaruhi Osmosis :
1.
Ukuran molekul yang meresap: Molekul yang lebih kecil daripada garis pusat
lubang membran akan meresap dengan lebih mudah.
2.
Keterlarutan lipid: Molekul yang mempunyai keterlarutan yang tinggi meresap
lebih cepat daripada molekul yang kelarutan yang rendah seperti lipid.
3.
Luas permukaan membran: Kadar resapan menjadi lebih cepat jika luas permukaan
membran yang disediakan untuk resapan adalah lebih besar.
4.
Ketebalan membran: Kadar resapan sesuatu molekul berkadar songsang dengan jarak
yang harus dilaluinya. Berbanding dengan satu membran yang tebal, kadar resapan
melalui satu membran yang tipis adalah lebih cepat.
5.
Suhu: Pergerakan molekul dipengaruhi oleh suhu. Kadar resapan akan menjadi
lebih cepat pada suhu yang tinggi dibandingkan dengan suhu yang rendah.
Osmosis
merupakan difusi air melintasi membran semipermeabel dari daerah dimana air
lebih banyak ke daerah dengan air yang lebih sedikit . Osmosis sangat
ditentukan oleh potensial kimia air atau potensial air , yang menggambarkan
kemampuan molekul air untuk dapat melakukan difusi. Sejumlah besar volume air
akan memiliki kelebihan energi bebas daripada volume yang sedikit, di bawah
kondisi yang sama. Energi bebas zuatu zat per unit jumlah, terutama per berat
gram molekul (energi bebas mol-1) disebut potensial kimia. Potensial kimia zat
terlarut kurang lebih sebanding dengan konsentrasi zat terlarutnya. Zat
terlarut yang berdifusi cenderung untuk bergerak dari daerah yang berpotensi
kimia lebih tinggi menuju daerah yang berpotensial kimia lebih kecil (Ismail, 2006).Osmosis
adalah difusi melalui membran semipermeabel. Masuknya larutan kedalam sel-sel
endodermis merupakan contoh proses osmosis.
Dalam tubuh organisme multiseluler, air bergerak dari satu sel
ke sel lainnya dengan leluasa. Selain air,molekul-molekul yang berukuran kecil
seperti O2 dan CO2 juga mudah melewati membran sel. Molekul-molekul tersebut
akan berdifusi dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Proses Osmosis akan berhenti jika konsentrasi zat di kedua sisi membran
tersebut telah mencapai keseimbangan(Anonim, 2009).Struktur dinding sel dan
membran sel berbeda. Membran memungkinkan molekul air melintas lebih cepat
daripada unsur terlarut; dinding sel primer biasanya sangat permeable terhadap
keduanya. Memang membran sel tumbuhan memungkinkan berlangsungnya osmosis, tapi
dinding sel yang tegar itulah yangmenimbulkan tekanan. Sel hewan tidak
mempunyai dinding, sehingga bila timbultekanan didalamnya, sel tersebut sering
pecah, seperti yang terjadi saat sel darahmerah dimasukkan dalam air. Sel yang
turgid banyak berperan dalam menegakkantumbuhan yang tidak berkayu (Salisbury,
1995).Prinsip osmosis: transfer molekul solvent dari lokasi hypotonic
(potensirendah) solution menuju hypertonic solution, melewati membran. Jika
lokasihypertonic solution kita beri tekanan tertentu, osmosis dapat berhenti,
atau malah berbalik arah (reversed osmosis).Besarnya tekanan yang dibutuhkan
untuk menghentikan osmosis disebut sebagai osmotic press.Jika dijelaskan
sebagai konseptermodinamika, osmosis dapat dianalogikan sebagai proses
perubahan entrropi.Komponen solvent murni memiliki entropi rendah, sedangkan
komponen berkandunagn solut tinggi memiliki entropi yg tinggi juga.
BAB
III
METODE
PENGAMATAN
A. Alat
dan Bahan
Ø
Kentang ( Solanum tuterosum L )
Ø
Stopwatch
Ø
Air ( Larutan Aquadesh )
Ø
Alat pelubang kentang
Ø
dua buah gelas beker
Ø
Timbangan
Ø
Tissue
Ø
Penggaris
Ø
Larutan garam
B. Cara
Kerja
1.
Menyiapkan
sebuah kentang lalu mengupas dengan silet hingga bersih
2.
Melubangi
kentang dengan alat pelubang kentang hingga 4x dan dihasilkan 4 irisan yang
berbentuk tabung
3.
Kedua
irisan tersebut diukur menggunakan penggaris dan memperoleh ukuran panjang yang
sama. Selanjutnya, menimbang satu per-satu irisan kentang dengan timbangan dan
mencatat ke-duan massanya
4.
Menyiapkan
empat buah gelas beker yang masing – masing (50 mL) diberi label :
1.
Larutan
Garam
2.
Larutan
Aquades (50 Ml)
Lalu
dalam waktu yang bersamaan, keempat irisan kentang yang sudah diukur dimasukkan
ke dalam masing-masing gelas beker dan mulai menghitung dengan stopwatch
Selama
proses berlangsung kami mengamati perubahan-perubahan yang terjadi dalam
masing-masing kentang dengan menit tertentu dan mencatatnya
Setelah
30 menit kedua irisan kentang kami angkat secara bersamaan dari gelas beker dan
diletakkan di atas tissue
Kemudian
kami mengukur massa akhir masing-masing kentang dengan timbangan dan mencatat
perubahan massa, tekstur, dan panjang kentang
BAB
IV
HASIL
PENGAMATAN
No
|
Kentang
|
Berat
Kentang
|
|
Sebelum
Praktikum
|
Sesudah
Praktikum
|
||
1.
|
Kentang
di Larutan Aquades
|
7,6
Mg
|
7,74
Mg
|
2
|
Kentang
di Larutan Garam
|
8,1
Mg
|
7,19
Mg
|
10 menit pertama :
Kentang
di larutan air : permukaan kentang
yang tidak terkena air berubah
Menjadi agak merah kecoklatan
Kentang
di larutan garam :Permukaan kentang masih sama saat dibuka
10 menit kedua :
Masih
sama seperti 10 menit pertama
10 menit terakhir / 30 menit :
Kentang
di larutan air : Tekstur Kentang keras dan padat
Kentang
di larutan garam :Tekstur kentang sedikit lembek
Pada larutan garam kentang menjadi lembek
dan terjadi pengurangan ukuran. Ini disebabkan karena kentang yang hipotonis
terhadap larutan garam. Sehingga air yang ada pada kentang keluar dari sel –
sel kentang yang menyebabkan kentang menjadi lembek dan mengalami pengurangan
ukuran.
Kentang yang telah dimasukkan ke dalam
larutan garam mengalami penyusutan berat dari berat semula karena air bergerak
dari larutan yang konsentrasinya rendah ke larutan yang konsentrasinya tinggi.
Dimana hasil dari praktik yang telah dilakukan bahwa air garam yang terdapat di
dalam gelas ukur memiliki kerapatan tinggi, sedangkan kentang memiliki
kerapatan yang rendah. Setelah kentang dimasukkan ke dalam air garam selama 20
menit, kentang tersebut menjadi lebih ringan serta warnanyapun lebih kusam.
Semakin hipertonis larutannya, maka semakin lembek kentangnya, juga semakin
banyak pengurangan beratnya.
BAB
V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dapat disimpulkan dari
hasil kegiatan praktikum diatas ialah sebagai berikut :
Dari percobaan yang kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi
konsentrasi zat pelarut maka perubahan massa kentang semakin kecil. Hal itu
dikarenakan terjadi perpindahan molekul garam kedalam kentang agar mencapai
keseimbangan konsentrasi antara kentang dan larutan garam hingga terjadi
perubahan massa. Dan semakin tinggi konsentrasi air yang disebabkan banyak
garam yang terkandung, menyebabkan tiap gelas memiliki kepekatan yang berbeda.
Sehingga juga menyebabkan masing-masing kentang teksturnya
berbeda-beda(lembek,sedang,keras). Peristiwa yang terjadi tersebut merupakan
osmosis. Jadi, osmosis adalah perpindahan molekul ion dari konsentrasi pelarut
(air) rendah dengan melewati suatu membran
DAFTAR
PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Osmosis
Syamsuri, Istamar
dkk.2007.biologi : untuk SMA kelas 2a. Jakarta:Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar