Powered By Blogger

Senin, 14 November 2016

Laporan osmosis pada kentang



LAPORAN PENGAMATAN OSMOSIS
PADA KENTANG
 


KELAS XI IPA 2

KELOMPOK
BETA SANIA
FAISHAL RIZQI IRFANDI
NOVIANA ELLITA PUTRI


SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR
LAMPUNG TENGAH
2016
BAB I
PENDAHULUAN

A.  Tujuan Pengamatan
·         Mendeskripsikan Proses Osmosis




















BAB II
TEORI DASAR
                                                 OSMOSIS
Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui selaput semipermiabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.
Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luarsel
·         Osmosis
·        
Proses terjadinya osmosis, melalui simulasi komputer

·        
Efek perbedaan larutan terhadap sel darah

·        
Sel tumbuhan dalam beberapa lingkungan berbeda
Faktor yang mempengaruhi Osmosis :
1. Ukuran molekul yang meresap: Molekul yang lebih kecil daripada garis pusat lubang membran akan meresap dengan lebih mudah.
2. Keterlarutan lipid: Molekul yang mempunyai keterlarutan yang tinggi meresap lebih cepat daripada molekul yang kelarutan yang rendah seperti lipid.
3. Luas permukaan membran: Kadar resapan menjadi lebih cepat jika luas permukaan membran yang disediakan untuk resapan adalah lebih besar.
4. Ketebalan membran: Kadar resapan sesuatu molekul berkadar songsang dengan jarak yang harus dilaluinya. Berbanding dengan satu membran yang tebal, kadar resapan melalui satu membran yang tipis adalah lebih cepat.
5. Suhu: Pergerakan molekul dipengaruhi oleh suhu. Kadar resapan akan menjadi lebih cepat pada suhu yang tinggi dibandingkan dengan suhu yang rendah.
            Osmosis merupakan difusi air melintasi membran semipermeabel dari daerah dimana air lebih banyak ke daerah dengan air yang lebih sedikit . Osmosis sangat ditentukan oleh potensial kimia air atau potensial air , yang menggambarkan kemampuan molekul air untuk dapat melakukan difusi. Sejumlah besar volume air akan memiliki kelebihan energi bebas daripada volume yang sedikit, di bawah kondisi yang sama. Energi bebas zuatu zat per unit jumlah, terutama per berat gram molekul (energi bebas mol-1) disebut potensial kimia. Potensial kimia zat terlarut kurang lebih sebanding dengan konsentrasi zat terlarutnya. Zat terlarut yang berdifusi cenderung untuk bergerak dari daerah yang berpotensi kimia lebih tinggi menuju daerah yang berpotensial kimia lebih kecil (Ismail, 2006).Osmosis adalah difusi melalui membran semipermeabel. Masuknya larutan kedalam sel-sel endodermis merupakan contoh proses osmosis.
Dalam tubuh organisme multiseluler, air bergerak dari satu sel ke sel lainnya dengan leluasa. Selain air,molekul-molekul yang berukuran kecil seperti O2 dan CO2 juga mudah melewati membran sel. Molekul-molekul tersebut akan berdifusi dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Proses Osmosis akan berhenti jika konsentrasi zat di kedua sisi membran tersebut telah mencapai keseimbangan(Anonim, 2009).Struktur dinding sel dan membran sel berbeda. Membran memungkinkan molekul air melintas lebih cepat daripada unsur terlarut; dinding sel primer biasanya sangat permeable terhadap keduanya. Memang membran sel tumbuhan memungkinkan berlangsungnya osmosis, tapi dinding sel yang tegar itulah yangmenimbulkan tekanan. Sel hewan tidak mempunyai dinding, sehingga bila timbultekanan didalamnya, sel tersebut sering pecah, seperti yang terjadi saat sel darahmerah dimasukkan dalam air. Sel yang turgid banyak berperan dalam menegakkantumbuhan yang tidak berkayu (Salisbury, 1995).Prinsip osmosis: transfer molekul solvent dari lokasi hypotonic (potensirendah) solution menuju hypertonic solution, melewati membran. Jika lokasihypertonic solution kita beri tekanan tertentu, osmosis dapat berhenti, atau malah berbalik arah (reversed osmosis).Besarnya tekanan yang dibutuhkan untuk menghentikan osmosis disebut sebagai osmotic press.Jika dijelaskan sebagai konseptermodinamika, osmosis dapat dianalogikan sebagai proses perubahan entrropi.Komponen solvent murni memiliki entropi rendah, sedangkan komponen berkandunagn solut tinggi memiliki entropi yg tinggi juga.


BAB III
METODE PENGAMATAN

A.     Alat dan Bahan

Ø  Kentang ( Solanum tuterosum L )
Ø  Stopwatch
Ø  Air ( Larutan Aquadesh )
Ø  Alat pelubang kentang
Ø  dua buah gelas beker
Ø  Timbangan
Ø  Tissue
Ø  Penggaris
Ø  Larutan garam

B.     Cara Kerja

1.    Menyiapkan sebuah kentang lalu mengupas dengan silet hingga bersih
2.    Melubangi kentang dengan alat pelubang kentang hingga 4x dan dihasilkan 4 irisan yang berbentuk tabung
3.    Kedua irisan tersebut diukur menggunakan penggaris dan memperoleh ukuran panjang yang sama. Selanjutnya, menimbang satu per-satu irisan kentang dengan timbangan dan mencatat ke-duan massanya
4.    Menyiapkan empat buah gelas beker yang masing – masing (50 mL) diberi label :
1.    Larutan Garam
2.    Larutan Aquades (50 Ml)
             Lalu dalam waktu yang bersamaan, keempat irisan kentang yang sudah diukur dimasukkan ke dalam masing-masing gelas beker dan mulai menghitung dengan stopwatch
             Selama proses berlangsung kami mengamati perubahan-perubahan yang terjadi dalam masing-masing kentang dengan menit tertentu dan mencatatnya
             Setelah 30 menit kedua irisan kentang kami angkat secara bersamaan dari gelas beker dan diletakkan di atas tissue
             Kemudian kami mengukur massa akhir masing-masing kentang dengan timbangan dan mencatat perubahan massa, tekstur, dan panjang kentang






BAB IV
HASIL PENGAMATAN
No
Kentang
Berat Kentang
Sebelum Praktikum
Sesudah Praktikum
1.
Kentang di Larutan Aquades
7,6 Mg
7,74 Mg
2
Kentang di Larutan Garam
8,1 Mg
7,19 Mg









            10 menit pertama :
Kentang di larutan air       : permukaan kentang yang tidak terkena air berubah
                                           Menjadi agak merah kecoklatan
Kentang di larutan garam :Permukaan kentang masih sama saat dibuka

            10 menit kedua  :
Masih sama seperti 10 menit pertama

            10 menit terakhir / 30 menit :
Kentang di larutan air       : Tekstur Kentang keras dan padat
Kentang di larutan garam :Tekstur kentang sedikit lembek
                           

Pada larutan garam kentang menjadi lembek dan terjadi pengurangan ukuran. Ini disebabkan karena kentang yang hipotonis terhadap larutan garam. Sehingga air yang ada pada kentang keluar dari sel – sel kentang yang menyebabkan kentang menjadi lembek dan mengalami pengurangan ukuran.
Kentang yang telah dimasukkan ke dalam larutan garam mengalami penyusutan berat dari berat semula karena air bergerak dari larutan yang konsentrasinya rendah ke larutan yang konsentrasinya tinggi. Dimana hasil dari praktik yang telah dilakukan bahwa air garam yang terdapat di dalam gelas ukur memiliki kerapatan tinggi, sedangkan kentang memiliki kerapatan yang rendah. Setelah kentang dimasukkan ke dalam air garam selama 20 menit, kentang tersebut menjadi lebih ringan serta warnanyapun lebih kusam. Semakin hipertonis larutannya, maka semakin lembek kentangnya, juga semakin banyak pengurangan beratnya.






BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
      
Dapat disimpulkan dari hasil kegiatan praktikum diatas ialah sebagai berikut :
Dari percobaan yang kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi konsentrasi zat pelarut maka perubahan massa kentang semakin kecil. Hal itu dikarenakan terjadi perpindahan molekul garam kedalam kentang agar mencapai keseimbangan konsentrasi antara kentang dan larutan garam hingga terjadi perubahan massa. Dan semakin tinggi konsentrasi air yang disebabkan banyak garam yang terkandung, menyebabkan tiap gelas memiliki kepekatan yang berbeda. Sehingga juga menyebabkan masing-masing kentang teksturnya berbeda-beda(lembek,sedang,keras). Peristiwa yang terjadi tersebut merupakan osmosis. Jadi, osmosis adalah perpindahan molekul ion dari konsentrasi pelarut (air) rendah dengan melewati suatu membran











DAFTAR PUSTAKA



https://id.wikipedia.org/wiki/Osmosis

Syamsuri, Istamar dkk.2007.biologi : untuk SMA kelas 2a. Jakarta:Erlangga




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar